Posts filed under ‘keilmuan’
Batu Akik Kalsedon Permata dari Pacitan
Batu akik jenis kalsedon adalah termasuk salah satu jenis batu akik yang paling banyak diburu. Batu akik jenis ini di dunia internasional biasa dikenal dengan chalcedony.
Tidak hanya di Indonesia, batu akik kalsedon juga begitu diminati oleh pehobi dari manca negara karena selain warnanya indah batu mulia jenis ini memiliki tingkat kekerasan sampai 7 skala Mohs. Batu yang di daerah asalnya akrab disebut dengan batu keladen ini pertama ditemukan di pacitan Jawa Timur oleh seorang ahli batu akik . Berikut ini uraian lengkap batu akik kalsedon atau keladen. (more…)
Apalagi solusi banjir kita? Yuk kita bikin sendiri Tong Penangkap Air Hujan.
Gara-gara banjir kemarin semua orang saling cari ide untuk pengurangan banjir. Mulai dari penerusan proyek banjir kanal, pembuatan penangkap air hujan raksasa dalam bawah tanah (deep tunnel) sampai biopori dari IPB.
Orang jaman dahulu sebenarnya juga sudah menyadari pentingnya penampungan air hujan, dan hampir semua orang memiliki drum atau tong penangkap air hujan. Sekarang tanah di Jakarta, khususnya di Jakarta Pusat mulai turun sedikit demi sedikit karena kurangnya penahanan tanah akibat dari air yang selalu tersedot dan tidak ada resapan. Bila diteruskan maka gedung-gedung bertingkat di Jl. Sudirman dan sekitarnya bisa roboh kapan saja. Memang gedung-gedung tersebut juga yang menjadi masalah. Mereka mengambil begitu banyak air dan sangat kencang tanpa melakukan regenerasi resapan air dengan sumur resapan yang cukup dan lainnya. Apalagi sekarang tren apartemen di pusat kota semakin menjamur. Bisa dibayangkan apartemen 30 lantai menyedot berapa banyak air. (more…)
Aneka Tanaman Alternatif Pembersih Udara
Lawan Pemanasan Global Dengan Panen Hujan
dari : theredmars.blogspot.com/ 2009/07/lawan-pemanas…
Tak pelak, telinga kita selalu diperdengarkan oleh istilah global warming (pemanasan global), isu-isu kerusakan lingkungan, bencana alam yang dikaitkan dengannya, dan krisis air salah satunya. Paradigma kita (saya dan anda, termasuk pemerintah tentunya) yang menjadi pelanggan setia banjir harus diubah. Dari berbagai upaya: kebijakan dan pelaksanaannya yang mengalokasi dana sampai dengan mengerahkan teknik rekayasa pembangunan fisik, lebih dilatari oleh cara berfikir yang memusuhi alam, tak satupun yang menyapa air hujan! Penyebab banjir yang utama adalah minimnya resapan air bagi curah hujan yang tinggi. Anomali utama air adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui celah muka tanah dan sungai dengan area cakupannya. (more…)
Konsep green building
Koran Kompas
25 Agustus 2007
Sumber: Kompas Online
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.
“Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan,” kata Rana Yusuf Nasir dari Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI), sebagai salah satu pembicara dalam diskusi panel “Pemanasan Global-Apa yang Dapat Dilakukan Dunia Properti?”, Jumat (24/8) di Jakarta.
Menurut Rana, di Indonesia akses energi terbarukan masih lemah. Suplai energi listrik untuk properti hanya mengandalkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum menggunakan sumber energi terbarukan.
Di Amerika Serikat, lanjut Rana, berbagai perusahaan penyuplai energi listrik dengan berbagai pilihan bahan bakar, termasuk bahan bakar terbarukan. Pengembang yang memilih energi listrik dari sumber terbarukan akan memperoleh poin terbesar dalam konsep green building. (more…)
Hampir 100 hektar terumbu karang hancur dan rusak
Untuk mengembalikan terumbu karang yang rusak dan hancur, dilakukan kegiatan transplantasi terumbu karang. ”Kami juga membentuk kelompok-kelompok pengawas,” ujar Isra. (more…)
NoMix, Toilet Ramah Lingkungan
Netsains.Com – Seperti apakah toilet ramah lingkungan? Jawabannya, toilet yang memisahkan urin dan kotoran manusia. Toilet yang kita kenal selama ini, memiliki saluran pembuangan yang sama baik untuk urusan buang air kecil maupun besar. Ternyata cara itu dinilai kurang ramah lingkungan.
NoMix, sebuah toilet yang dirancang khusus oleh ilmuwan Swedia, dianggap cukup mampu menjawab masalah lingkungan. Sebenarnya ini bukan temuan baru, sebab NoMix sudah diciptakan sejak 10 tahun lalu. Sesuai namanya, NoMix memisahkan pembuangan urin dengan kotoran Buang Air Besar (BAB) ke tangki berbeda, sehingga penguraian alamiahnya lebih mudah dan cepat.
Toilet ini sudah diujicoba ke sejumlah negara di Eropa Tengah dan Utara, terutama di komunitas yang konsen dengan isu lingkungan. Setidaknya ada 38 proyek percobaan NoMix tersebar di eropa, dan 4 dari 5 dari 2700 responden menyatakan suka dengan toilet itu. Menurut mereka NoMix memuaskan dari sisi desain, aspek higienis, dan kenyamanan.
“Ini bukan hal yang baru, sebab sejak zaman kerajaan Romawi dulu sudah diberlakukan hal serupa,” jelas Judit Lienert, ilmuwan dari Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology (Eawag). Memisahkan urin dan limbah BAB memiliki banyak manfaat. Menurut Lienert, lebih mudah untuk proses penjernihan kembali air yang sudah tercemar urin, sehingga bisa segera dimanfaat lagi. Urin mengandung nutrisi seperti nitrogen dan pospor yang berperan sebagai penyubur.
Pembuangan urin berakhir di kebun atau lahan pertanian, sebab member manfaat pada tanaman, bukan ke laut yang membahayakan biota di sana. Di sejumlah negara berkembang memang sudah ada sistem pemisahan serupa, hanya modelnya masih mahal.
Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.com
source : netsains.com
http://www.forumsains.com/kedai-kopi/nomix-toilet-ramah-lingkungan/
Semen Dari Sampah
Jepang, sebuah negeri penuh inovasi. Mungkin sebutan itu sesuai dengan bagaimana jepang menangani masalah sampah. Setelah berhasil membuat sebuah airport berkelas internasional di Kobe yang dibuat diatas lapisan sampah, lalu menerapkan pembuatan pupuk dari sampah di berbagai hotel di jepang, kini jepang telah berhasil mengubah sampah menjadi produk semen yang kemudian dinamakan dengan ekosemen. (more…)
Manfaatkan Peluang Bisnis Karbon
Kompas – 23 Desember 2009
Jakarta, Kompas – Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja meminta investor domestik segera mengambil peluang dari bisnis karbon melalui pembangunan hutan konservasi.
Perdagangan karbon bakal menjadi bisnis yang paling menarik di masa depan seiring semakin tingginya perhatian internasional terhadap ancaman perubahan iklim. (more…)
Turunkan Emisi Karbon di Rumah
Kompas – 26 April 2010
Destia Mariana (26) tidak pernah menyangka kalau kamar dan rumahnya juga penghasil polusi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Itu baru diketahuinya ketika ia secara sukarela membeberkan aktivitas kesehariannya kepada Klinik Diet Karbon yang digelar dalam Clinic Help-Climate Justice for Earth di Taman Suropati, Minggu (25/4). (more…)