Posts filed under ‘jalan jalan’
Bukan hanya Pantai, Ternyata Pacitan Juga Ada Bukit Yang Layak Di Kunjungi
Trademark Pacitan sebagai kota 1001 goa, dan juga keindahan Pantainya yang berada di pesisir selatan Kota Pacitan, Selain Goa dan Pantai Ternyata Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terdapat beberapa bukit terindah yang dapat dijadikan alternatif berwisata khususnya bagi para pecinta alam, namun bagi masyarakat awam tidak direkomendasikan tanpa adanya pengalaman berpetualang di alam bebas, Berikut lima di antaranya:
1. Bukit Sepang
(more…)Tuk Si Bedug
Tuk Si Bedug menurut sumber setempat merupakan salah satu petilasan peninggalan Mbah Bergas. Mbah Bergas adalah satu tokoh penyebar agama Islam yang populer di seputaran wilayah Seyegan. Menurut sumber setempat, pada suatu ketika Mbah Bergas berkelana untuk menyiarkan agama Islam bersama pengikut-pengikutnya. Ketika (more…)
Kadipiro Margodadi Seyegan Sleman: Eraku Dulu Hingga Sekarang
Beberapa daerah di Yogyakarta mungkin mempunyai persamaan dengan nama dusun ini. Sebagai salah satu dusun yang berada di Desa Margodadi, kadipiro memang mempunyai banyak persamaan dengan dusun di sekitarnya. Topografi daerah ini di dominasi oleh bentangan lahan persawahan. Walupun seiring dengan perkembangan jaman, lahan tersebut semakin lama berkurang dengan desakan kebutuhan hunian. (more…)
Tiga Gunung di Seyegan
Kecamatan Seyegan memiliki tiga buah gunung yang sangat berpotensi menjadi obyek wisata. Salah satunya adalah Gunung Ngampon setinggi 400 meter yang ada di Dusun Japanan, Desa Margodadi, lokasinya sangat cocok untuk trackking atau berkemah, lokasi itu sering digunakan mahasiswa dan pelajar untuk berkemah. Lokasi tersebut juga cocok digunakan untuk acara pertemuan (gathering) di tempat terbuka, sehingga lokasi yang nyaman menjadi tempat tujuan yang banyak dicari. (more…)
Perbedaan Indonesia dan Jepang dalam Menghargai Lingkungan
Bagi anda yang belum melihat bagaimana jepang mungkin (hanya mungkin) berfikir jepang adalah negara maju dengan penduduk yang sangat padat dan lingkungan dengan penuh gedung dan sedikit pohon, sungai-sungai yang tercemar oleh limbah pabrik, udara yang penuh asap karena pencemaran udara, suara bising karena suara mesin.
Bila anda mengira seperti itu maka anda 100% salah. (more…)
Membaca Masa Lalu Melalui Geowisata Goa
TIDAK sedikit orang yang takut memasuki goa, namun tidak jarang orang yang menjadikan goa sebagai salah satu pilihan tujuan wisata, tidak ubahnya datang dan menikmati keindahan pantai, gunung, atau obyek wisata lainnya.
Seorang pengunjung yang baru pertama kali memasuki Goa Simbar di Gombong selatan akan dibuat terkagum-kagum setelah menyaksikan pilar besar yang terus tumbuh di dalam goa itu. Garis tengahnya sekitar satu setengah meter, seolah menjadi penahan langit-langit goa. Pilar itu terbentuk karena stalaktit dan stalagmit yang terus tumbuh. (more…)
Melepas Jenuh Menuai Kepuasan
Melepas Jenuh Menuai Kepuasan.
Suhu 30 derajat celcius, pada 122 mdpl, disuatu tempat di sekitaran Toko Buku Gramedia, titik awal keberangkatan kami. yang bermula dari obrolan kejenuhan di angkringan kejenuhan dari keseharian kami, laporan yang belum selesai, evaluasi tiga bulan yang didepan mata, kerjaan yang menumpuk, juga masalah jadi mandor di tempat yang ndeso alias katrok yang gak ada hiburannya.
Bak pandawa lima yang dengan berbagai kelebihannya yang siap menghadapi perang Bharatayuda. Mulanya kami akan bergerak dengan lima personel yang gagah dengan berbagai style, berbagai karakter, yang siap menaklukkan sebuah bendungan yang nota benenya pemandangan bawah airnya bagus. Namun salah satu rekan tidak bisa mengikuti program Lepas Jenuh Menuai Kepuasan ini karena suatu urusan pribadi yang tak tergadaikan…wahaha macam surat izin aja…
Persiapan sudah kami lakukan mulai mempersiapkan alat-alat yang kami bawa, pakaian ganti, dan tentunya logistik. Setelah menceklist – alat yang kami bawa, ternyata ada beberapa alat yang kurang lengkap, namun kami tidak ambil pusing segera kami menuju unit selam UGM guna melengkapi kekurangan.
Dengan Land Rover plat R, milik salah satu orang yang getol mainan internet dan doyan banget ma diving ini. kami meluncur untuk menyewa alat, masker selam, BCD, Fin, serta Tabung Oksigen.
Traveling At Ambon
Pagi itu terpaksa dengan kantukku aku bangun dan segera menuju kamar mandi, cuci muka, maklum cuaca dingin saat itu, di Yogyakarta Hadiningrat, kediamanku. Dengan masih berbalut kantukku terpaksa kuteriak TAKSI untuk membawaku ke Bandara Adi Sucipto, Bandara yang terhebat yang ada di Yogyakarta. Kulirik jam tangan ku masih menunjukkan pukul 06.00 WIB. Masih pagi bagi ukuran aku yang biasa bangun siang. Karena aktivitas malamku lebih berharga dari aktivitas siangku hehehe..
Jam 06.15 ku sampai di bandara dan langsung chek in. Hari ini dimulailah petualangan seorang pemuda asal Yogyakarta tepatnya di Jalan Cik Di Tiro, jantung kota Yogyakarta, dimana tempat aku dilahirkan kembali, ditempa, dan dibesarkan. Untuk pergi kepulau seberang dan kata orang bernama Ambon itu dengan plat nomor kendaraan nya DE itu. Ambon Manise mungkin lebih familiar dengan sebutan itu. Setelah membayar beberapa uang lima ribuan kukatupkan pintu taksi bersemangat, rasanya sudah tidak sabar segera menapakkan kakiku di Ambon. Kulihat di papan Keberangkatan pesawat dan keberangkatan ke Ambon adalah pukul 07.00 WIB.